Selasa, 16 Oktober 2012

Kata Pengantar

  Sudah tidak terhitung tokoh-tokoh investasi legendaris yang membuktikan potensi luar biasa yang hanya bisa ditemui dalam dunia paper asset--mulai dari George Soros (World richest #80), Carl Icahn (#46) sampai Warren Buffet (the Word's #1 Billioners - Forbes 2008). Paper asset mungkin adalah satu-satunya tempat yang paling demokratis di planet ini. Dia tidak pernah mempermasalahkan investornya adalah pria atau wanita, anak muda atau orang tua, yang bergelar akademis ataupun tidak lulus SD, semua sama di mata market

  Namun pernakah terlintas dalam pikiran anda, jika demikian, kenapa begitu banyak cerita tentang orang-orang yang gagal disekeliling kita?

  Ada sekelompok orang yang menceburkan uangnya ke dunia investasi hanya dengan mengandalkan feelings, sangat mirip dengan ciri-ciri penjudi amatir. Mereka menutup mata rapat-rapat atas ilmu-ilmu (Knowladge) yang seharusnya dipelajari terlebih dahulu supaya mendapatkan keterampilan yang dibutuhkan untuk sukses. Terkadang mereka juga sangat mengandalkan hot-tips dari kanan dan kiri, hanya demi memenuhi hasrat untuk "kaya-raya secepat kilat". Melakukan trading tanpa terlebih dahulu memahami Technical Analysis ibarat orang buta menyebrang jalan tanpa dituntun. Tentu hal ini sangat berbahaya.

  Yakinlah bahwa keberhasilan di paper asset tidak ada hubungannya dengan seberapa banyak modal yang anda miliki sekarang, atau seberapa tinggi hasil tes IQ anda.Yang diperlukan hanyalah sikap antusias untuk terus belajar dan belajar tanpa mengenal kata menyerah disertai kesabaran dan disiplin.


Ketika anda tertarik berinvestasi,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan,beberapa diantaranya dan merupakan yang terpenting adalah :

1.Dana
Harus dari dana extra atau uang lebih yang bukan untuk digunakan dalam kehidupan sehari-hari,kenapa ? karena namanya investasi maka bisa untung dan bisa juga rugi.kalau duit masih pas- pasan jangan masuk investasi high risk karena ini memang masih satu level diatas anda dan sebagai bahan pertimbangan investasi yang menjanjikan keuntungan besar dan pasti biasanya nol besar alias bohong, yang benar adalah high risk = high profit and high loss,tergantung dari persiapan anda

2.Product Knowledge
Pastikan anda mengerti cara investasi itu bekerja,sehingga anda bisa prepare menghadapi the worst dalam investasi anda (product knowledge untuk produk futures masing masing berbeda karakter dan tingkat kesulitannya,persamaannya adalah sama sama High Risk) product knowledge yang terpenting adalah fundamental dan teknikal. fundamental artinya anda selalu mengikuti berita terkini yang berhubungan dengan investasi anda,misalnya anda memutuskan mencoba forex dengan pair euro-usd artinya anda harus mengikuti perkembangan ekonomi yang ada di eropa maupun di amerika terutama berita ekonomi dan politik karena sangat sensitif. dan yang ke 2 adalah teknikal yaitu cara membaca chart agar dapat menentukan masuk posisi ambil posisi beli atau jual. sebaiknya masuk posisi ketika fundamental dan teknikal memberikan sinyal trading yang sama

3.Mental 
Pastikan anda tipe orang yang yang siap mental untuk untung besar maupun siap mental untuk rugi besar,kalau anda hanya orang yang setengah-setengah cuma mau untung besar tapi tidak siap rugi besar, maka jangan masuk ke investasi yang high risk,namun jika anda tipe orang yang cara berpikirnya "no risk no gain" kemungkinan anda bisa survive di bidang ini walaupun anda harus banyak berkorban untuk meningkatkan jam terbang anda,karena walaupun dana anda besar tapi anda tidak siap mental maka anda sama saja menghabiskan uang

Dalam berinvestasi idealnya anda sendiri yang menentukan cara berinvestasi sesuai dengan kebutuhan dan kakrakteristik keuangan anda,misalnya anda mau untung besar di investasi high risk dalam waktu singkat. "untung besar" sendiri mempunyai pengertian yang berbeda beda masing-masing orang, ada yang menganggap 20 juta itu besar, ada juga yang menganggap 100 juta itu kecil karena itulah dikatakan relatif karena akan disesuaikan dengan seberapa besar tingkat agresif anda terhadap market.

GOLD, FOREX, INDEX adalah murni bisnis bukan penipuan. Produknya tidak salah namun yang sering terjadi adalah kesalahan di oknumnya,entah itu brokernya bisa juga nasabahnya yang kurang prepare. Bagi anda yang punya tv kabel maka lihatlah CNBC tv atau BLOOMBERG tv atau CNN, karena sering dipenuhi oleh iklan dari perusahaan forex.

kenapa di Indonesia dianggap sebagai penipuan atau judi ? karena biasanya oknum yang menawarkan produk ini kurang berskill atau cuma tahu jualan saja dan sangat berbeda dengan apa yang terjadi di Amerika dan Eropa, dimana orang orang yang bekerja di bisnis ini memerlukan sertifikat khusus untuk bekerja dibidang investasi dan memang tidak mudah untuk didapatkan. Bagi anda yang ingin bergelut dibisnis ini maka siapkan dana extra,product knowledge dan mental. Jika 3 faktor penting ini sudah ada pada diri anda maka peluang untung dibisnis ini terbuka lebar.

Senin, 15 Oktober 2012

Sejarah Bursa Berjangka di Dunia

  Para ahli sejarah telah menemukan bahwa prinsip dasar perdagangan berjangka (kontract Forward) telah ada sejak tahun 2000SM di Pulau Bahrain, pada jaman Mesopotamia 4000 tahun yang lalu (Kontract Forward) juga pernah ditemukan di sana, di Inggris tahun 1275,Yunani kuno, China, Mesir, Arabia, Belanda, Jepang dan India juga ditemukan perdagangan dengan prinsip yang sama.

  Akan tetapi perdagangan berjangka yang dilakukan secara terstruktur dan memiliki fungsi yang baik baru terjadi sekitar tahun 1800 tepatnya di kota Chicago yang kemudian diberi nama Chicago Board of Trade (CBOT). Pendirian pasar berjangka ini muncul saat para produsen komoditi bersepakat untuk memperkecil resiko dari fluktusi yang terjadi akibat naik turunnya harga pasar.

  Pemasaran komoditi sejenis gandum, jagung, dan kedelai pada saat itu mengalami situasi yang sangat sulit, dimana para produsen sangat dirugikan oleh fluktuasi harga dan mahalnya distribusi produk komoditi mereka, melihat kenyataan itu baik petani maupun produsen membuat kesepakatan untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut, dan pada tahun 1848, sekitar 82 pengusaha dari Chicago mendirikan tempat pertemuan yang sekarang dikenal dengan Chicago Board of Trade (CBOT). Tujuan pasar tersebut adalah untuk menukar produk komoditi dipasar spot antara penjual dan pembeli dan membuat kontrak jual di masa yang akan datang yang sekarang kita sebut sebagai Forward Kontract. pada tanggal 13 Maret 1851 merupkan awal Forward Kontract pertama yang tercatat 3000 bushels (1 bushels= 26 liter) jagung untuk pengiriman di bulan juni. Dengan perkembangan bisnis berjangka Forward Kontract ini kemudian berkembang menjadi Future Kontract sampai sekarang.

  Perkembngan Bursa Berjangka juga terjadi di berbagai belahan dunia lainya seperti Eropa, London International Future and Option Exchange (www.liffe.com) dan EUREX (www.eurexchange.com) di Jepang, the Tokyo International Financial Future Exchange (www.tiffe.or.jp) Singapura, the Singapore International Monetary Exchange (www.simex.com.sg) dan the Sydney Future Exchange (www.sfe.com.au).

Sejarah Bursa Berjangka Di Indonesia


  Indonesia adalah salah satu negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah yang berupa komoditi hasil pertanian dan pertambangan, dengan melihat perkembangan dan persaingan bisnis global maka dibutuhkan suatu lembaga yang mengatur perdagangan komoditi maupun produk-produk lainya untuk bisa bersaing di pasar dunia sesuai standart internasional, melihat kenyataan seperti ini maka Pemerintah Indonesia berinisiatif untuk membuat bursa atau pasar yang bisa memfasilitasi dan memberi pelayanan kepada para anggotanya baik produsen maupun konsumen untuk bisa saling bertransaksi dengan baik dan sesuai kaidah dan standart yang berlaku di bursa internasional.

  Pada tahun 1991 pemerintah mengundang pelaku pasar asosiasi komoditi, dari pertemuan itu hanya 3 asosiasi yang bersedia memperdagangkan komoditinya di bursa yaitu : Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Federasi Asosiasi Minyak Nabati dan Lemak (FAMNI) merupakan gabungan dari AIMMI dan GAPKI. Setelah melalui studi kelayakan dan perancangan undang-undang perdagangan berjangka akhirnya terbitlah UU No. 32 tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi, kemudian pada tanggal 19 Agustus 1999, AEKI dan FAMMI mengumpulkan 29 perusahaan tidak berafiliasi dari berbagai jenis komoditi (kopi, sawit, instrument keuangan) dan pada tahun 1999 terbentuk PT. Bursa Berjangka Jakarta (BBJ) yang merupakan Bursa Berjangka pertama yang mendapatkan ijin dari Bappepti dan pada tanggal 21 November 2000, permohonan ijin usaha Bursa berjangka diserahkan oleh Bappepti, dan pada tanggal 15 Desember 2000 Bursa Berjangka Jakarta diresmikan oleh Menteri Perindustrian dan Perdagangan kemudian BBJ mulai beroperasi sampai sekarang.